2006-07-03

PENATAAN PRODUKSI SEBAGAI PENGEMBANGAN USAHA DAN MEDIA BELAJAR

SMP Plus Pasawahan adalah sebuah sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak petani yang tidak mampu. Sekolah ini memiliki kekhasan --karenanya ini jadi identitasnya-- yaitu pendidikan pertanian dan pendidikan organisasi petani. Kami telah membuka sekolah ini sejak dua tahun lalu. Menginjak tahun ketiga ini materi pertanian lebih dikembangkan lagi selain sebagai media belajar pertanian praktis. Materi ini juga menjadi sarana pengembangan usaha dan analisa usaha di bidang pertanian.

Adapun usaha tani yang telah berjalan, yaitu:
1. bercocok tanam ketimun dan kacang panjang
2. peternakan kambing
3. persemaian

Kami menanam ketimun dan kacang panjang di areal tanah seluas 50 bata (~900 batang ketimun, 200 batang kacang panjang). Saat ini ketimun sudah berbuah dan diperkirakan dalam waktu 10 hari akan kami panen. Hasilnya penjualannya akan digunakan untuk modal berikutnya penanaman cabai keriting dan tomat, juga pembelian peralatan bertani.

Saat ini kami juga sudah memiliki kambing yang kami pelihara dalam kandang berukuran 2x5 meter. Kami baru mempunyai dua ekor kambing betina dan satu ekor jantan.

Untuk persemaian sebagian besar sudah kami tanam di lahan sekolah. Antara lain 1.000 batang kopi, 2.000 batang pohon albasia 1.000 batang jati, 350 batang buah-buahan (mangga, nangka omas, durian, petai, jengkol, air mata dewa, sirsak, alpukat, kelapa, sukun) dan beberapa jenis buah-buahan lainnya. Semuanya itu dikerjakan oleh siswa bersama dan guru-guru.

Mengapa usaha produksi yang kami kembangkan berupa pertanian? Sebab, pada awal pendirian sekolah, kami memiliki tujuan yaitu:
1. mendidik anak-anak petani menjadi kader-kader pemimpin di desanya masing-masing,
2. mendidik anak dalam pengembangan pertanian organik yang ramah lingkungan
3. memiliki kepekaan sosial dan kecintaan terhadap petani.

Artinya, setiap anak yang selesai menempuh pendidikan di sekolah ini memiliki kemampuan survive untuk tinggal dan mengembangkan desanya, dan tidak menjadi urban di kota. Untuk itu bahan pelajaran mencapai kemampuan bertani merupakan materi yang diajarkan baik secara formal di dalam kelas sebagai suatu bentuk perencanaan usaha tani. Diskusi-diskusi persiapan menanam juga dilakukan bersama orang tua angkat (bapak kos yang selama ini mendukung kami).

Materi pertanian ini belum bisa secara khusus dibimbing langsung oleh guru yang memiliki pengetahuan di bidang pertanian melainkan oleh guru biologi dan sejarah. Ini memang keterbatasan kami. Karenanya ini kami melibatkan langsung petani dari desa Pasawahan untuk membagikan pengalamannya kepada para siswa. Kami juga mengundang kawan-kawan siapa saja yang memiliki pengetahuan di bidang pertanian untuk datang dan mengejar meskipun hanya sebagai pengajar tamu.***

1 komentar:

Rinto mengatakan...

Setuju dan salut buat program kalian, bravo....
Tingkatkan terus usaha tani yang telah berjalan.