2008-06-11

Cara Membuat "Pupuk Organik Padat"

Banyak sudah petunjuk membuat pupuk organik padat yang merupakan dasar untuk bahan makanan utama bagi tanaman. Untuk menanam padi secara alami, pupuk ini jelas merupakan keniscayaan.

Di bawah ini ada langkah-langkah umum caranya membuat. Tentu ada gunanya untuk mereka yang belum tahu. Kami akan secara bertahap menuliskan semua langkah yang diperlukan untuk pertanian organik secara paling sederhana tanpa masukan bahan-bahan apa pun yang lain dari luar komunitas kami.

Kami telah mempelajarinya dan mencobanya di depan sekolah kami. Tapi untuk kebutuhan yang lebih banyak kami masih akan harus menunggu lagi. Terutama untuk keperluan kapur pertanian, sekarang kami sedang kesulitan. Memang bisa pakai abu dapur, tapi prosesnya agak terlalu lama. Padahal keperluannya banyak. Untuk 1.000 meter persegi sawah diperlukan untuk tahap pertama sebanyak dua ton pupuk padat.

Wah, dari mana ya kami dapat memperolehnya. Sayang, tak ada gunung kapur di sekitar wilayah kami sehingga bisa kami urus pengelolaannya.

Siapa mau bantu? Klik di sini jika membantu.


Bahan-bahan:
  • Mendil (kotoran kambing) atau kotoran sapi - sebanyak 1 meter kubik
  • Jerami atau berbagai daun-daunan, batang atau daun ilalang, dll. - sebanyak 1 meter kubik
  • Kapur pertanian atau abu dapur - sebanyak k.l. 50 kg
  • Sekam sebanyak 3 s.d. 4 ember besar
  • Potongan rambut, jika ada; atau bulu ayam; dibutuhkan untuk menambah unsur kalium.

Cara membuat:
  • Bahan-bahan yang sudah disediakan ditumpuk satu di atas yang lain dengan urutan sebagai berikut: Jerami/dedaunan (urutan pertama), mendil (kedua), kapur pertanian/abu dapat (ketiga) ... Porsi ukuran keseluruhan yang tercantum di atas hendaklah dibagi merata dalam lapisan-lapisan tersebut.
  • Campur pula secara merata dua bahan yang lain yaitu sekam dan rambut manusia atau bulu ayam. Urutan penumpukan ini dilakukan terus-menerus hingga mencapai ketinggian 1 s.d. 1,5 meter
  • Diamkan tumpukan calon kompos sampai 10 hari
  • Setelah 10 hari, kompos dibalik ke bagian sebelah yang kosong, kemudian didiamkan lagi selama 10 hari; lalu dibalik lagi ke tempat semula; begitu seterusnya sampai 40 hari atau lebih; tiga atau empat kali dibalik.

Setelah itu pupuk dapat langsung digunakan.

2 komentar:

sains mengatakan...

wah,mbak2 nya emang pada kreatif,salam kenal...

omyosa mengatakan...

yooo rame-rame kita dukung anak-anak kreatif ini. semoga petani kita bisa tersenyum ketika panen tiba.