2009-06-10

Produksi etilen di dalam tanah (2)

Pertanyaannya sekarang: Bagaimana oksida besi itu memicu terbentuknya etilen dalam tanah? Bentuk zat besi ini bereaksi dengan suatu ‘prekursor’ dari etilen yang sudah terdapat di dalam tanah. Dalam hal ini terjadi suatu reaksi yang kemudian menghasilkan terlepaskannya etilen. Penelitian kami membuktikan bahwa prekursor ini berasal dari tanaman itu sendiri; dan yang lebih penting adalah bahwa prekursor ini hanya (mampu) berakumulasi sampai ke suatu jumlah yang banyak [melulu] pada daun-daun yang telah jadi tua dari tanaman tersebut. Ketika daun-daun tua ini jatuh ke tanah dan membusuk, jumlah prekursor itu di dalam tanah jadi meningkat. Kemudian, jika keadaannya cocok untuk terjadinya mobilisasi oksida besi, etilen kemudian diproduksi atau dihasilkan.

Kami juga telah membuktikan bahwa berbagai spesies tanaman memiliki kuantitas yang berbeda dalam banyaknya jumlah prekursor yang kemudian terakumulasi ketika daun-daunnya menua. Hal ini penting diketahui supaya kita bisa memilih jenis spesies tanaman yang tepat digunakan sebagai tanaman-tanaman penutup tanah untuk meningkatkan kemampu tanah-tanah pertanian memproduksi etilen. Beberapa spesies tanaman yang menghasilkan konsentrasi tinggi untuk jumlah prekursornya adalah padi, phalaris, bunga krisan, avokat, bullrush, pinus radiata. Yang rendah hasil prekursornya adalah Dolichos, paspalum, lucerne dan bracken fern (pakis).

Jika kita lihat lagi, tidaklah terlalu mengherankan bahwa prekursor etilen hanya dapat berakumulasi pada daun-daun tua yang mati. Dalam dunia alamiah dari tanaman, daun-daun tua yang mati itu adalah, jika dikumpulkan, berupa gundukan daun kering yang berasal dan jatuh dari pohon ke atas tanah. Begitu pula kita tahu bahwa dalam kebiasaan pertanian kebanyakan daun-daun tua itu dirontokkan dan disingkirkan dari lahan ketika panen atau dengan cara memangkas atau dengan cara membakar sisa-sisa panen. Itulah sebabnya mengapa kemudian tanah-tanah pertanian biasanya jadi miskin dengan prekursor ini.

Benang merahnya, sekarang kita bisa mengidenfikasi bagaimana caranya agar keadaan tanah memenuhi persyaratan agar dapat memproduksi etilen, yaitu (1) pertama-tama harus ada kegiatan mikrobial aerobik yang intensif, setidak-tidaknya pada bagian perakaran, untuk mamastikan terbentuknya suatu bentuk mikrositus anaerobik yang tidak ada zat-asamnya; (2) keadaan pada bagian mikrositus haruslah cukup tereduksi [kekurangan zat-asam] agar dapat memobilisir oksida besi yang akan memicu produksi etilen; (3) konsentrasi nitrogen-nitrat dalam tanah harus dijaga agar hanya sejumlah sedikit, agar kandung zat besi ferrous dapat diangkut; (4) harus terdapat suatu cadangan prekursor etilene yang jumlah yang memadai.

BERSAMBUNG

1 komentar:

Sekolah Petani mengatakan...

Thanks a lot, Dr. Jacobson for ur compliment to our blog. When we do not dare to write about politics, we resort into anything less sensitive. We have seen rapidly your blog. It is indeed also marvellous.. We have many questions as we learn natural agriculture than 'the conventional' because the nature promises health. do you believe?