2009-02-08

Mengenang Masanobu Fukuoka (7)

Untuk menanam sayuran, saya cukup sedikit membuka bagian lahan di mana terdapat gulma atau rumput-rumputan dan di situ saya meletakkan benih-benih. Tak perlu menutupnya dengan lapisan tanah .. Saya hanya mengembalikan rerumputan yang terpotong itu untuk menutupi benih sebagai mulsa alami. Biasanya rumput-rumput yang muncul lagi harus dipotong lagi dua atau tiga kali setelahnya untuk memberikan dorongan awal agar benih-benih itu mulai berkecambah, tetapi kadang-kadang hanya perlu satu kali saja. Sayuran yang ditanam dengan cara ini akan jadi lebih kuat daripada yang dianggap orang. Pada kenyataannya, hasil yang Anda peroleh meningkat jika ada berbagai rerumputan yang tumbuh dengan subur .. tetapi agar memang berhasil, Anda harus benar-benar kenal dengan siklus tahunan dari berbagai gulma dan rerumputan setempat, dan Anda harus mempelajari jenis-jenis sayuran yang paling cocok dengan mereka.

Padi yang ditanam secara alami tak sedikit jumlah anakannya.
Malah bisa lebih banyak ketika tanah semakin dipulihkan kondisinya.
Sumber: Pertanian Alami - Natural Farming


Fukuoka dan padi yang tengah menguning. Dalam perkembangannya,
hasil panen mencapai satu ton untuk 1.000 meter persegi, satu kilogram per satu meter persegi.
Sepuluh benih per satu meter persegi. Sumber: Pertanian Alami - Natural Farming


PLOWBOY : Apakah Anda pernah menemui suatu masalah yang sungguh-sungguh serius yang terkait dengan penyakit atau hama serangga setelah puluhan tahun mempraktikkan pertanian alami?

FUKUOKA : Sejak saya mengembalikan lahan itu ke kondisi alamiah, saya tak bisa mengatakan bahwa saya pernah mengalami suatu masalah yang sungguh-sungguh sulit berhadapan dengan serangga atau penyakit. Bahkan ketika tampaknya ada sesuatu yang keliru dan tanaman-tanaman pangan itu tampak akan segera hancur, alam tampak selalu memberikan suatu bentuk kemudahan kepada saya, pada akhirnya!

Tentu, saya melakukan kesalahan-kesalahan ... seperti halnya yang dilakukan oleh setiap orang petani. Namun, saya tak pernah sungguh-sungguh menganggapnya sebagai suatu kesalahan! Kembali ke permulaan, misalnya, ketika 70 persen luasan suatu lahan sudah jadi tak subur dan tak produktif dan 20 sampai 30 persen masih sangat produktif, saya memandang hasil panen saya yang terbatas toh sebagai suatu keberhasilan. Saya perhitungkan jika hanya sebagian kecil dari suatu lahan dapat menghasilkan, saya dapat mengatakan bahwa untuk sisa lahan selebihnya saya sudah berhasil membuatnya jadi produktif. Tetangga-tetangga saya tidak akan pernah puas dengan lahan seperti itu ... tetapi saya memandang “kesalahan” yang saya lakukan sebagai suatu petunjuk atau pelajaran. Satu di antara banyak penemuan yang saya lakukan pada tahun-tahun awal itu adalah bahwa supaya mencapai keberhasilan dalam bertani secara alami, Anda harus mampu mengendalikan harapan-harapan Anda sendiri. Harapan akan hasil yang muncul dalam pikiran itu seringkali tidak tepat atau tidak realistis ... dan dapat membawa Anda untuk mengira bahwa Anda telah membuat suatu kesalahan jika harapan itu tak terpenuhi.

PLOWBOY : Bagaimana dengan rumput-rumput liar dan gulma yang tumbuh persis di antara tanaman-tanaman pangan Anda itu? Apakah rerumputan itu tidak akan menjadi pada akhirnya tak bisa dikendalikan sama sekali?

FUKUOKA : Sebagai ganti menggantungkan diri pada herbisida atau budidaya dengan mesin-mesin untuk mengendalikan gulma, saya telah hampir selalu menggunakan tanaman-tanaman legum dan tumbuhan tutupan tanah yang lain untuk membatasi penyebaran tumbuhan-tumbuhan yang kurang membantu. Saya juga meletakkan jerami di atas lahan sebagai mulsa yang akan menekan pertumbuhan gulma dan akan membuat tanah mampu menahan kelembaban sehingga mau melembagakan benih-benih selama musim gugur yang kering.

PLOWBOY : Rasanya yang Anda jelaskan ini seperti suatu metode bertani yang membutuhkan porsi tenaga kerja sangat rendah dan sangat ideal. Tetapi bagaimana dengan hasil panen dari tanaman-tanaman pangan Anda? Benarkah hasilnya lebih baik daripada metode pertanian konvensional?

FUKUOKA : Pada permulaannya harapan-harapan dan keinginan saya tidaklah banyak ... dan nyatanya hasilnya memang tidak hebat juga! Tetapi setelah kondisi tanah menjadi mapan dalam perjalanan waktu dan lahan-lahan itu kembali ke keadaan alamiahnya, hasil tanaman saya terus bertambah secara tetap. Saya tak pernah mengalami suatu perubahan yang sangat mencolok, tetapi pada akhirnya saya temukan bahwa saya dapat menanam padi tanpa membajak atau menggenangi lahan selama musim panas, dan masih tetap menghasilkan sebanyak petani-petani lain yang menggunakan mesin-mesin dan bahan-bahan kimia ... bahkan kadang-kadang lebih banyak. Produksi saya sekarang sudah mapan, sekitar 1.300 pon (~590kg), atau 22 karung, untuk setiap seperempat akre (~1.000 meter persegi), baik untuk buliran-buliran musim dingin maupun untuk padi. Ini mendekati capaian yang tertinggi di Jepang!

BERSAMBUNG ke Mengenang Masanobu Fukuoka (8)

0 komentar: