2009-02-09

Mengenang Masanobu Fukuoka (8)

Ketenangan hidup dekat dengan alam.
Fukuoka dan bola benih di tangannya.
Sumber: Pertanian Alami - Natural Farming


Di masa depan, saya berharap lahan-lahan padi, jelai dan bulir-buliran itu akan terus menjadi lebih baik dan terus meningkat hasilnya. Bagaimana pun, saya toh menanam tanaman-tanaman pangan yang jenisnya sama dengan yang ditanam di desa, ya .. bahkan sama dengan yang ditanam di seluruh Jepang. Tetapi sebagai hasil dari mempraktikkan pertanian alami, sekarang saya telah “mengembangkan” beberapa varietas baru, hanya dengan cara membiarkan tanaman-tanaman itu bertumbuh di lahan. Dengan benih-benih varietas asli, saya kira ladang saya memiliki potensi untuk mencapai produktivitas paling tinggi di Jepang ... dan kemungkinan di dunia, sejak negara saya memimpin tingkat rata-rata produktivitas padi yang paling tinggi di seluruh planet! Jika pertanian alami diterapkan secara tetap, tak akan ada alasan mengapa kemampuan berproduksi dari setiap petak lahan tak dapat mencapai lebih tinggi daripada tingkat budidaya berbasis ‘bahan-bahan kimia” ... dan pada akhirnya —yang secara teoretis mungkin dicapai— akan mendekati capaian panen yang tertinggi, karena banyaknya jumlah energi matahari yang dapat ditampung oleh suatu lahan.

PLOWBOY : Saya mengandaikan bahwa —dengan angka capaian produksi yang sedemikian bagus— Anda telah dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan seluruh keluarga dengan bertani secara alamiah.

FUKUOKA : Saya belum mendapatkan banyak uang dari pertanian ini, tetapi karena biaya yang saya keluarkan begitu rendah sehingga saya tak pernah mungkin terperosok ke dalam bahaya jadi bangkrut. Ada satu hal, setelah saya mulai bertani secara alami, kemudian beredar kabar bahwa jeruk-jeruk dari kebun saya adalah yang paling besar dan paling manis di seluruh desa. Buah-buah itu menghasilkan pendapatan yang paling besar. Dan, setelah usaha pertanian saya meningkat dan tanah terpulihkan, berbagai hal menjadi lebih mudah bagi kami. Ya, saya telah mampu menyelenggarakan suatu kehidupan —meskipun sederhana— berdasar praktik pertanian alami.

PLOWBOY : Apakah pertanian ‘mainstream’ dengan kemapanan itu tertarik pada gagasan Anda?

FUKUOKA : Saya mengusulkan suatu perencanaan pertanian dengan cara pembenihan secara berkesinambungan antara bulir-buliran musim dingin dan padi di berbagai jurnal pertanian 25 tahun yang lalu. Sejak saat itu, metode itu sering muncul dalam media cetak, dan saya mengajukannya ke tengah-tengah masyarakat lewat program-program radio dan televisi ... tetapi tak seorang pun menaruh perhatian.

Selama sekitar 15 tahun terakhir, tampaknya sikap masyarakat terhadap pertanian alami telah mulai berubah. Para ilmuwan penelitian pertanian menilai tinggi teknik "tak mengolah tanah" (yang saya kembangkan). Mungkin Anda dapat juga mengatakan pertanian alami berkembang menjadi kontroversi! Para wartawan, profesor, petani, peneliti di bidang teknik, dan para mahasiswa berduyun-duyun datang mengunjungi ladang saya dan tinggal di gubuk saya di atas bukit.

Dengan menyelami gaya hidup alami dan memperlihatkan kebergunaannya .. saya merasa saya sedang memberikan pelayanan kepada kemanusiaan ... Tujuan akhir dari pertanian alami bukanlah meningkatkan hasil panen, tetapi budidaya dan penyempurnaan terhadap kemanusiaan.

PLOWBOY : Mengapa tiba-tiba muncul begitu banyak ketertarikan pada teknik bertani yang Anda kembangkan?

FUKUOKA : Saya kira itu karena banyak orang sudah berada sangat jauh dari kedekatan dengan alam. Semua di dunia modern ini telah menjadi begitu berisik dan terlalu rumit, dan orang ingin kembali ke kehidupan yang sederhana dan tenang ... semacam kehidupan yang saya hayati sebagai seorang petani biasa. Anda tahu kan, semakin jauh manusia terpisah dari alam, mereka semakin terlempar jauh dari pusat suatu realitas yang tak berubah dan tak bergerak. Pada saat yang sama dampak sentripetal mencuat, dan menimbulkan suatu hasrat untuk kembali ke alam —pusat yang sesungguhnya— dan itu terjadi pada saat manusia sedang menjauhinya. Saya yakin bahwa pertanian alami bersumber dari pusat kehidupan yang tak berubah, tak bergerak.

BERSAMBUNG

0 komentar: