(Nanti di posting lain akan kita ceriterakan berapa pendapatan petani yang dikatakan ‘berhasil’ menanam kapulaga. Sabar ya ..)
Bibit kapulaga yang tingginya sudah mencapai 70 s.d. 80 sentimeter dan memiliki dua atau tiga daun telah siap ditanam di lahan. Persiapkan lahan seluas 1,5 x 1,5 meter untuk setiap satu bibit tanaman. Bibit ditanam dangkal. Jangan dalam-dalam.
Dalam waktu satu tahun sudah akan terbentuk suatu rumpun kapulaga yang bisa mencapai diameter antara 50 s.d. 60 sentimeter. Petani dari Ciamis biasa menyebutnya kira-kira ‘seukuran nyiru’. Rumpun ini akan terus melebar, sehingga sudah perlu disiapkan lahan setidaknya sejumlah yang telah disebutkan di atas.
Setelah dua minggu sampai satu bulan setelah bibit ditanam, sudah mulai bisa mulai diberikan pupuk. Tentu dianjurkan pupuk kandang. Pupuk akan merangsang tanaman tumbuh lebih sehat pada fase pertumbuhan. Demikian pemupukan boleh diberikan secara rutin secukupnya.
Dalam waktu sekitar enam sampai tujuh bulan, rumpun kapulaga ini sudah akan memiliki sampai sekitar enam atau tujuh batang pula. Alias setiap bulan akan muncul satu batang baru. Dan tentu juga sudah mulai berbuah. Sudah bisa mencapai 10 buah manggar buah kapulaga. Cepat kan? Dan nyaris petani tak banyak bekerja.
Peremajaan juga terus berlangsung. Dari pengalaman petani kapulaga, induk akan segera mati dalam waktu dua tahunan. Kapulaga tampaknya adalah jenis tanaman ‘perennial’, alias dua tahunan. Tapi anakan-anakannya terus bertambah kok ..
Kapulaga juga tidak membutuhkan banyak sinar matahari, sehingga bisa ditanam di bawah pohon-pohon besar yang lain, seperti sengon atau albasia, kopi, kelapa, dll. Artinya, petani juga tak perlu menyediakan tambahan lahan tanah untuk membudidayakan kapulaga.
Bagaimana dengan kebutuhan air untuk kapulaga? Tunggu ya ..
0 komentar:
Posting Komentar