PLOWBOY: Saya lihat Anda sedang menggambar, Fukuoka-san .. Gambar apa itu?
FUKUOKA: Ini sebuah sketsa pemandangan sebuah gunung, dan ada sebuah puisi menyertai:
Jauh di dalam gunung-gunung, jiwa yang lembut hati bertanya,
Untuk siapakah bunga-bunga liar itu berkembang?
Untuk serigala-serigala dan anjing ajak,
Yang tahu angin yang berhembus di pucuk pohon cemara dan
Ruh yang mengalir di lembah.
PLOWBOY: Dapat Anda menjelaskan apa makna dari puisi itu?
FUKUOKA: Wah, ada banyak cara kita bisa menafsirkan “jiwa yang lembut hati”. Dapat berarti seseorang ... sekuntum bunga ... atau bahkan rumput. Dan jika seseorang dapat bertanya pada jiwa yang lembut hati itu, mengapa jiwa itu hidup sendirian, jauh di dalam perut gunung-gunung, jiwa itu menjawab, “Saya tidak hidup di sini demi siapa pun. Saya hanya mau mendengarkan pada serigala-serigala dan anjing-anjing ajak, berbicara dengan mereka dan berada bersama dengan mereka ... Itulah alasannya mengapa saya hidup dan tinggal di sini.”
PLOWBOY: Apakah seseorang dalam gambar itu adalah Anda sendiri?
FUKUOKA: Saya berharap itu adalah saya!
PLOWBOY: Tampaknya jelas dari karya gambar Anda itu dan dari pendekatan Anda dalam bertani. Anda menghargai hubungan yang dengan dengan alam. Apakah Anda dulu dibesarkan di lingkungan desa?
FUKUOKA: Ya, saya seorang anak desa biasa, dilahirkan di sebuah rumah desa yang sederhana. Ayah saya —yang bekerja sebagai pemuka sebuah desa kecil— adalah seorang pemilik tanah dan seorang petani. Saya tumbuh seperti anak-anak desa yang lain ... pergi ke sekolah dan membantu orangtua dan tetangga di sawah.
PLOWBOY: Apakah Anda langsung mulai bertani begitu selesai sekolah?
FUKUOKA: Tidak. Pertama-tama saya belajar di lembaga teknik khusus untuk telaah mikrobiologi dan penyakit tanaman. Lalu saya pindah ke Yokohama untuk bekerja sebagai pejabat lembaga karantina di Kantor Pabean Pertanian. Pekerjaan saya adalah memeriksa dan melakukan percobaan dengan jeruk mandarin Jepang dan jeruk Amerika. Saya banyak belajar tentang kelemahan dan penyakit dari berbagai tanaman .. dan saya sangat menikmati pekerjaan di laboratorium itu. Tapi, ketika umur 25 tahun, saya mengalami perubahan hati —dan pikiran— yang membuat hidup saya seluruhnya berubah sejak saat itu.
Tulisan sebelumnya:
[bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar